Strategi Pembelajarajan Bahasa Metakognitif
Orangtua sangat berperan
dalam perkembangan bahasa anak. Dengan berinteraksi dengan orang dewasa yang
menyediakan kegiatan yang dapat menjembatani perbedaan antara pemahaman orang
dewasa dan pemahaman anak-anak. Kegiatan-kegiatan bermain bersama setiap
hari di mana anak mempelajari
ketrampilan-ketrampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai yang penting di dalam
budaya.
Perkembangan
bahasa pada masa bayi dan perlakuan orang tua atau pengasuh mempengaruhi
perkembangan kebahasaan dan kesiapan anak membaca. Oleh karena itu orangtua
harus memberikan rangsangan yang memadai agar anak memperoleh bahasa yang
sesuai dengan usia dan meningkatkan rasa percaya diri anak.
Pemerolehan bahasa melibatkan istilah
sebagai berikut :proses, gaya dan
strategi. Proses adalah hubungan antara stimulus dan respon yang melibatkan
penyimpanan makna, hafalan, transfer , generalisasi dan interferensi. Gaya
adalah kesukaan yang konsisten dan bertahan lama pada diri seseorang. Strategi adalah metode khusus untuk mendekati
masalah atau tugas. atau masalah tertentu.[1].
Strategi metakognitif yang
dimaksudkan dalam peningkatan bicara yang dimaksud adalah strategi yang
melibatkan perencanaan belajar, pemikiran tentang proses yang belajar yg sedang
berlangsiung. Dengan demikian pada saat belajar bahasa anak diminta untuk
mengulang-ulang kata yang diberikan dan diberikan masukan sehingga kesalahan
ucap dapat diatasi. Cara ini dapat dilaksanakan dengan meminta anak
menceritakan pengalamannya dan pada saat anak mengucapkan kata yang kurang
tepat orangtua atau guru meminta anak untuk berhenti dan mengucapkan kata yang
dianggap kurang tepat setelah itu orangtua mengucapkannya dan meminta anak
untuk mengulanginya.
Papalia et al menyebutkan ada
beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan bahasa anak. Beberapa hal itu adalah:
a. Kematangan otak.
Selama awal-awal tahun kehidupan
anak, otak mengalami perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini sangat
berkaitan dengan perkembangan bahasa. Proses linguistik adalah proses yang
rumit dan melibatkan berbagai komponen di otak. Bagaimana proses linguistik
ini diatur oleh otak sangat tergantung
pada pengalaman anak selama proses kematangan otak.
b. Peran orangtua dan pengasuh.
Bahasa adalah kegiatan sosial.
Orangtua dan pengasuh memainkan peran yang penting pada setiap tahap
perkembangan bahasa anak. Pada saat tahapan mengoceh,orangtua membantu bayi
untuk dapat berbicara secara jelas dengan cara
mengulang-ngulang bunyi yang bayi ucapkan. Orangtua yang menitu ocehan
bayi mengajarkan aspek sosial bahasa kepada bayi bahwa percakapann itu harus
bergiliran. Bayi memahami aturan ini pada saat usia 7 – 8 bulan.
c. Kesempatan mengembangkan ketrampilan
berbicara.
Untuk mengembangkan ketrampilan
berbicara anak harus diberi kesempatan
untuk bercerita. Anak diminta untuk menceritakan pengalamannya,misalnya: ”Dini, apa yang kamu lakukan selama liburan?" Pada saat anak diberi kesempatan
bercerita anak memiliki konteks untuk berlatih berbicara.
Pelatihan dapat meningkatkan kemampuan anak untuk berbicara.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar