Selasa, 16 Februari 2016

Kemandirian ABK (Anak Berkebutuhan Khusus)

Hari ini belajar tentang mendidik Kemandirian Anak Berkebutuhan Khusus, dari Ibu Nefrijanti Sutikno.
Kenapa kemandirian?
Penting banget memandirikan ABK sebelum dia belajar tentang hal-hal lain. Kemandirian itu apa sih....? ini ni ilmu barunya...Ternyata Mandiri menurut beliau di singkat dengan...
B E I S E.

B adalah BINA DIRI, Kemandirian bagi ABK untuk bisa mengurus dirinya sendiri seperti, makan, minum, BAK, BAB, berganti baju, pakai sepatu, mandi, dan gosok gigi.
E adalah Emosi, kemandirian agar ABK mampu mengenali dan mengelola emosi yang timbul dalam dirinya.

I adalah Intelektual, kemandirian ABK untuk menggunakan akal, pikiran untuk berkontribusi dalam kehidupannya (atau sekolah).

S adalah Sosial, Kemandirian untuk ABK dapat bersosialisasi di lingkungannya.

E adalah Ekonomi, kemandirian bagi ABK agar dapat menghasilkan sesuatu sebagai bekal hidupnya atau paling tidak dengan kemampuan terendahnya dapat mengenali nilai benda/barang, bisa menggunakan barang dengan benar, merawat dan menjaga sesuai fungsinya.

Sebelum sampai pada bahasan langkah-langkah memandirikan ABK, sebuah video ditayangkan untuk menjelaskan bagaimana orang tua dan pendidik harus fokus MEMFASILITASI bukan MELAYANI anak-anak spesial.

Video tentang seorang pianis berkebutuhan khusus bernama Hee Ah Lee dari Jepang. Dengan jumlah jari yang hanya 2 disetiap tangannya dan tubuh hanya sebatas paha, aku di buat terpaku dengan keberanian dan tekad yang kuat dari orangtuanya dalam mendidik  Hee Ah Lee  Hingga dapat tumbuh menjadi gadis yang sangat mandiri, mampu mengerjakan segala aktifitasnya sendiri dan mampu menemukan bakat nya yang luar biasa  dalam bermain piano.
Jadi, untuk mendidik kemandirian ABK, hal yang harus digaris bawahi adalah memfasilitasi bukan melayani (coba diualang-ulang yuk.....biar tertanam di hati dan pikiran kita....ulang ya....."fokus memfasilitasi bukan melayani "💪👍)

Adapun langkah memandirikan ABK adalah :
1. Kenali.
Kumpulkan data perkembangan anak, lakukan pemeriksaan pada Ahli sehubungan dgn gangguan perkembangan yg muncul sehingga dapat di tegakkan diagnosa yg akurat, jika perlu lakukan second opinion.
2. Mampukan.
Setelah didapat diagnosa, latih anak untuk mampu melakukan hal-hal yang tertinggal pada tahapan perkembangannya. Tentukan goal setting, tentang apa yang akan terlebih dahulu di kerjakan untuk mengejar ketertinggalannya itu.
3. Let it go.
Setelah anak mampu melakukan aktifitasnya sendiri, biarkan anak terus menerus, perlahan-lahan,  mengerjakan keperluan untuk dirinya sendiri. orang tua harus konsisten, sabar dan percaya pada kemampuan anak. Walaupun terlihat kita seperti tega pada anak...biarkan...let it go...biasakan anak mengerjakan keperluannya sendiri.

Sebagai orangtua milikilah selalu suplement pil sabar dan pil Tega...hehe...dan sebagai ibu pakai selalu bedak anti rasa malu, lipstik tahan komentar, dan anting-anting untuk telinga yang tertutup pada apa kata orang, demi mengarahkan anak mampu mandiri.

Apasaja sih area yang harus menjadi kemandirian mutlak bagi ABK? jawabnya.... ya itu.....yang terpenting area Bina diri yang jumlahnya 9 itu....
1.makan, 2.minum, 3.buka baju, 4.pakai baju, 5.BAK, 6.BAB, 7.Buka/pakai sepatu, 8.Mandi, 9. Gosok gigi.

Anak spesial kita sudah bisa melakukan 9 itu semua sendiri? pada usia berapa? 

Sumber: Group Komunitas Peduli Torch