Sabtu, 07 September 2019

Parenting Kelas 6: Belajar dari Siti Hajar

Pengajian parenting dan motivasi wali murid kelas 6
Oleh : Ibu Eni Harjanti

Belajar Dari Siti Hajar

Anak adalah amanah,  anak juga ujian kita sebagai orangtua.. ketika lelah melanda belajarlah dari Siti Hajar.

Siti Hajar berdoa untuk mendapatkan anak sholeh jauh sebelun beliau hamil atau di karuniai seorang anak.

Berdoalah tidak perlu meminta ini itu cukup memohon pada Allah SWT agar anak kita menjadi anak yang sholeh.

Anak sholeh pasti pintar, tp pintar blm tentu sholeh.

Tips siti hajar:
1. Doa mohon anak sholeh (Siti hajar dari sebelun hamil sudah berdoa kelak mendapatkan anak yang sholeh)
2. Indalbaitikal muharram: menempatkan anak2 yg dekat dgn Allah. Misal memilih sekolah, apa ada mushola/masjid, ada kegiatan mengaji, dan pendidikan agama lainnya
3. Liyuqimussolah: kurikulum pendidikan pertama utk anak yaitu mengenal Allah, pendidikan spiritual.
4. Mendidik anak supaya disukai banyak orang.
5. La'allakum yasykurun: membentuk pribadi yg pandai bersyukur, berpikir positif, produktif dan kontributif

Orangtua sebagai pendamping anak yang akan ujian akademik:
1. Mampu membangkitkan kepercayaan kepada anak. Bangun kepercayaan bahwa anak bisa, pintar, dll. Jangan jadi teroris utk anaknya (misal mengancam klo nilai jelek, mengejek soal spt itu saja ga bs). Pintar itu merupakan rahmat Allah yg diraih melalui belajar. Rahmat Allah perlu diraih dgn usaha/kerja keras, salah satunya belajar.
2. Mendampingi anak secara emosional, mendampingi dari hati. Tunjukkan mendampingi dgn senang, gembira.
3. Ajari, beri contoh bagaimana berpikir positif. Jagan ditakut2i nilai jelek. Bangun anak utk meraih nilai yg baik.
4. Bantu anak utk mempunyai persiapan yg rinci dan strategis
5. Belajar bersama-sama. Ketika anak belajar, ortu jg belajar.
6. Hargai usaha anak dan jangan membebaninya. Jangan beri target tp beri motivasi. Kesuksesan tdk berdasar nilai tp ttp harus motivasi utk bisa sukses.
7. Berdiskusi utk memecahkan masalah.
8. Mendiskusikan perasaan anak ketika dia senang, bahagia belajar jadi lebih mudah paham.
9. Memberikan dukungan dgn sepenuh hati dan memberi waktu istirahat.

Senin, 25 Maret 2019

Tipe Autisme Berdasarkan Kemampuan Berinteraksi

Tipe Autisme Berdasarkan Kemampuan Berinteraksi

Autisme merupakan neorubehavior disorder yang mempunyai tiga karakteristik utama yakni gangguan komunikasi,  gangguan interaksi,  dan gangguan maladaptive. 

Ada penderita autistik yang asyik dengan dirinya sendiri,  tapi ada juga yang masih bisa berinteraksi.

Berdasarkan kemampuan berinteraksinya,  autis dibagi menjadi 3 tipe yaitu:
1. Tipe Aloof
Autisme tipe aloof adalah tipe yang sulit sekali berinteraksi bahkan dengan orang-orang terdekat (keluarganya). Pebderita, autistik tipe ini biasanya hanya "asyik" dengan dirinya sendiri, tidak peduli dan tidak membutuhkan kehadiran orang lain.
2. Tipe Pasif
Autisme tipe ini jika diarahkan maka masih mampu sedikit berinteraksi dengan orang lain,  namun tentu saja mereka tidak mampu menjalin interaksi yang interaktif.
3. Tipe Aktif-aneh
Autisme tipe aktif-aneh adalah individu autistik yang disertai dengan ketidakmampuan berinteraksi dan sekaligus disertai dengan perilaku yang tidak bisa diam.  Tipe ini yang sering tertukar dengan neurobehavior disorder lain yakni ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).

Karakteristik lain dari autisme adalah adanya perilaku yang tidak biasa atau disebut sebagai perilaku adaptive, contohnya: gazing (melihat objek dengan sudut mata),  body rocking (melompat-lompat),  flapping (tepuk-tepuk tangan),  spinning (berputar-putar di sumbu badan).

Perilaku adaptive tersebut bisa muncul kapan saja,  dimana saja,  tanpa maksud untuk sengaja mendemonstrasikannya kepada pihak-pihak tertentu (cari perhatian).