Senin, 16 November 2020

IBU

Entah sudah seberapa lama jari ini istirahat menulis panjang..tapi malam ini rasanya keinginan menuliskan sesuatu sudah tak terbendung. Ya..sesuatu tentangmu Ibu..

Mengingat segala hal tentangmu membuat hatiku kacau, air mata tak terbendung, dan teringat sampai detik ini aku anakmu belum mampu membuatmu terlepas dari beban..belum mampu membahagiakan. Atau mungkin aku belum seperti harapanmu, masih banyak hal kurangku. Banyak hal mengecewakanmu.

Perjuanganmu untuk anak-anak sangatlah luar biasa. Perjalananmu yang berat sendirian membesarkan kami bukanlah perjalanan yang mudah. Bahkan aku yang sekarang menjadi seorang Ibu saja tak akan sanggup jika ada di posisimu. Membayangkan saja sudah membuatku rapuh.

Tak cukup terimakasih atas segalanya. Kadang berfikir sudahkah aku membalas segala kebaikanmu, sudahkah aku bisa membuatmu bahagia, membuatmu tak meneteskan air mata atas kesalahan-kesalahanku.

Mengingatmu lagi-lagi membuatku lemah..Bagaimana tidak? Kehilanganmu adalah hal yang aku takutkan. Setelah berpuluh-puluh tahun mengobati kehilangan Bapak yang tak mudah bagiku.

Selama ini kekuatanku ada padamu..
Di saat dunia tak berpihak padaku hanya Ibu yang selalu berpihak padaku.
Di saat dunia memandang buruk tentangku hanyak Ibu yang masih mau melihat sisi baikku.
Di saat tak satu orangpun mau menolongku hanya Ibu yang dengan ringannya selalu membantuku tanpa pamrih.
Bahkan di saat ku berada di titik terendahku, Ibulah yang meyakinkanku untuk kembali percaya bahwa semua akan baik-baik saja.
Semua tidak terlepas dari takdirNya menjadikanku anakmu. Menjadikanmu Ibu yang luarbiasa untukku.

Doaku malam ini.."Semoga Allah mengangkat sakitmu, meninggikan derajatmu, memberikanmu selalu kesabaran, dan menyelamatkanmu dunia akhirat..Syafakillah Syifaan Ajilan, Laa Ba'sa Thohurun Insya Allah"..Aamiin Allahumma Aamiin.