Kamis, 18 Juni 2015

Rabu, 17 Juni 2015

...SAHABAT...

Apapun kondisinya tidak pernah menyurutkan kita untuk selalu tertawa...menebar senyum...ah..kalian...selalu ada cerita dan semoga cerita ini tak akan pernah terputus...







Soal Psi Perkembangan Anak



SOAL I
1.      Apa yang dimaksud dengan perkembangan? (bobot 10)
Perkembangan merupakan suatu studi ilmiah tentang pola-pola perubahan dan stabilitas di sepanjang rentang kehidupan manusia. Pola perubahan yang dimulai saat konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang rantang kehidupan. Hal itu menunjukkan bahwa manusia mengalami perubahan dalam hal fisik dan kematangan berfikir.
 2.      Sebutkan dan jelaskan apa saja prinsip-prinsip perkembangan! (bobot 25)
7 Prinsip-prinsip perkembangan, yaitu:
1.     Development is lifelong : perkembangan adalah proses perubahan sepanjang hidup.
2.    Development is multidimensional : perkembangan berlangsung dalam banyak dimensi yaitu dimensi biologis, psikologis, dan social.
3.      Development is multidirectional : perkembangan berlangsung dalam lebih dari satu arah.
4.    Relative influences of biology and culture shift over the life span : proses perkembangan dipengaruhi oleh factor biologis dan budaya.
5.   Development involves changing resource allocations : seseorang dapat mengalokasikan sumber-sumber yang ada, seperti waktu, energy, talenta, uang, dan dukungan social dalam cara yang beragam.
6.      Development shows plasticity : banyak kemampuan dapat ditingkatkan nelalui latihan.
7.   Development is influenced by the historical and cultural context : manusia tidak hanya mempengaruhi tetapi juga dipengaruhi oleh konteks sejarah dan budayanya.
 3.      Bagaimana perkembangan anak ditinjau dari segi psikologis? (bobot 15)
Secara psikologis anak lebih dilihat dari sudut pandang bagaiman proses berfikir, pemahaman tentang relasi dan emosi mereka berkembang, dimana sudut pandang psikologis meliputi perkembangan kognitif serta sosial emosi dari anak.
 4.      Jelaskan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan motorik anak! (bobot 30)
·      Ada banyak variable yang dapat mempengaruhi perkembangan motoric anak diantaranya adalah factor genetik, gizi, pengasuhan serta perbedaan latar belakang budaya. Secara umum faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud yaitu penyediaan makana bergizi dan pemberian kesempatan serta bimbingan pada anak untuk bermain dan berlatih.. Kesehatan dan gizi/nutrisi sangat penting untuk memberikan energy pada anak yang aktif di usia dini. Dukungan dari lingkungan sangat dibutuhkan dimana perlu diberikan kesempatan dan latihan serta dorongan yang terarah dari orang dewasa (orangtua, guru, dan lain-lain).
·     Sedangkan factor penghambat dalam perkembangan motoric anak adalah malnutrisi, obesitas, tidak adanya dukungan dari lingkungan, latar belakang budaya, dan perbedaan jenis kelamin.

5.      Kegiatan pembelajaran apa saja yang mampu meningkatkan kemampuan fisik-motorik dan sosial-emosional anak usia 4-6 tahun? (bobot 20)
Beberapa contoh kegiatan untuk meningkatkan keterampilan fisik motoric (motoric kasar dan motorik halus) yaitu:
1.      Berjalan mengikuti garis lurus dengan titian, melompat, dan menaiki anak tangga.
2.      Berbagai kegiatan olahraga.
3.      Bermain ayunan
4.      Menggambar bebas dan menggambar dengan contoh.
5.      Mewarnai, menggunting, dan menempel.
6.      Memakai baju dan celana sendiri.
7.      Melakukan kegiatan pribadi seperti makan sendiri, menuangkan air minum sendiri, menggosok gigi, dan melipat baju.
 SOAL II
 1.      Kohlberg mengelompokkan tahapan-tahapan tingkatan moral, sebutkan dan jelaskan ! (bobot 30)
Kohlberg mengelompokkan tahapan-tahapn dalam teorinya menjadi 3 tingkatan moral yaitu:
a.     Prakonvensional adalah bentuk penalaran moral yang paling awal, di mana individu belum mengadopsi atau menginternalisasi kesepakatan masyarakat mengenai benar dan salah. Prakonvensional terbagi menjadi 2 tahap yaitu the punishment and obedience orientation dan the instrumental-relativist orientation (exchange of favors).
b.    Konvensional adalah bentuk penalaran moral selanjutnya, di mana individu sudah mulai mengadopsi atau menginternalisasi kesepakatan masyarakat. Tingkah laku sering kali dinilai berdasarkan niatnya/maksudnya, orientasi berdasarkan otoritas, aturan pasti, dan pemeliharaan atas aturan social. Konvensional terbagi menjadi 2 tahap yaitu the interpersonal concordance or “good boy-nice girl” orientation dan authority and social order maintaining orientation.
c.      Postkonvensional adalah perilaku didasrakan atas hak umum dan hak hokum pribadi, yang sudah diuju dan disetujui oleh masyarakat. Prinsip-prinsip dalam postkonvensional bersifat abstrak dan etik. Postkonvensional terbagi menjadi 2 tahap yaitu the social-contract legalistic orientation dan the universal ethical principle orientation.
 2.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral ? (bobot 10)
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral adalah penggunaan alas an, interaksi dengan sebaya, contoh tingkah laku moral dan perilaku sosial, dan isu-isu dan dilemma moral.
 3.      Jelaskan teori perkembangan kognitif menurut Piaget dan Lev Vygotsky ! (bobot 30)
·      Menurut Piaget cara anak berfikir dan mempelajari dunia di sekitar mereka ternyata begitu unik. Cara anak mempelajari, mengingat, mendengar, dan mengamati dunia di sekitar mereka tidaklah pasif. Mereka memiliki rasa ingin tahu mengenai dunia sekitar dengan secara aktif mencari informasi yang dapat membantu mereka memahami serta mengerti situasi di sekitar mereka. Sebagai seorang pembelajar aktif, anak tidak dengan begitu saja mengumpulkan pengetahuan yang mereka pelajari dan menyimpannya sebagai suatu koleksi yang terisolasi, melainkan anak secara bertahap mengkonstruk gambaran keseluruhan bagaiman dunia saling berinteraksi. Piaget menyebutkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh individu dan berhasil dilakukan, diorganisasikan sebagai suatu skema. Kemampuan anak untuk memodifikasi dan menggabungkan pengetahuan lama dan baru disebut sebagai adaptasi. Adaptasi terdiri dari 2 kegiatan yaitu asimilasi dan akomodasi. Kedua proses tersebut harus berjalan terus menerus agar terjadi ekuilibrium dan pertumbuhan kognitif.
·     Menurut Vygotsky pertumbuhan kognitif seorang anak tidak semata-mata terjadi karena hubungannya dengan objek, namun terutama dan pertama-tama dalam hubungannya dengan orang lain. Baik orang dewasa atau teman sebaya yang lebih berpengetahuan. Vygotsky menganggap lingkungan social dan budaya sangat berperan dalam meningkatkan perkembangan kognitif seorang anak. Vygotsky juga mengakui adanya factor-faktor biologis yang memainkan peranan dalam perkembangan seorang individu. Menurutnya banyak proses berfikir berakar dari hubungan social yang dilalui oleh anak dengan orang lain. Penggunaan bahasa nerupakan aspek penting dalam masyarakat, dimana bahasa dan berfikir merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Saat berfikir dan berbahasa mulai muncul maka akan timbul kemampuan berbahasa yang oleh Vygotsky disebut sebagai bicara sendiri (self-talk) atau dikenal juga sebagai bahasa pribadi (private speech).
 4.      Bagaimana usaha guru dalam mendorong perkembangan bahasa anak 4-6 tahun ? (bobot 20)
Usaha yang dapat dilakukan guru dalam mendorong perkembangan bahasa anak adalah sebagai berikut:
1.   Guru menyadari peran pentingnya dalam mendorong perkembangan bahasa anak yaitu dengan instruksi dan pembelajaran yang efektif dalam setiap interaksi guru dengan anak.
2.   Guru menjadi contoh/model penggunaan bahasa yang baik. Bicara dengan jelas, sopan, dengan pemilihan kata, dan penggunaan tata bahasa yang tepat.
3.  Guru menciptakan lingkungan sekolah yang kaya stimulasi bahasa. Guru juga harus memahami dan mau menerima kebiasaan anak prasekolah yang senang bicara, senang bertanya, bahkan sering memotong pembicaraan. Penyediaan saran yang medorong anak berfikir dan bertanya juga bagian penting untuk mengembangkan kemampuan berbahasa anak.
4.   Guru menyadari adanya perbedaan individual yang akan mempengaruhi perkembangan bahasa anak.
5.   Guru melibatkan orangtua dalam kegiatan peningkatan perkembangan bahasa anak. Hubungan orangtua dengan guru di sekolah harus sejalan dalam  meningkatkan kemampuan anak karena kedua lingkungan inilah yang paling dekat dengan kehidupan anak.
 5.      Apa saja jenis kegiatan seni dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak ? (bobot 10)
Kegiatan seni yang dapat mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak adalah visual art, musik dan gerakan, dan drama/bermain peran
 SOAL III
1.      Bagaimana pemahaman bermain menurut teori psikoanalisis dan teori kognitif ? (bobot 30)
·           Menurut teori psikoanalisis (Sigmund Freud dan Anna Freud) bermain mempunyai nialai yang sama seperti fantasi atau lamunan, sebab harapan yang tidak terpenuhi, konflik di dalam diri dapat terproyeksikan ke luar. Bermain memegang peranan penting pada perkembangan emosi anak. Melalui bermain anak mampu mengambil peran aktif sebagai pemrakarsa dan memindahkan perasaan negatifnya ke objek pengganti, serta mengurangi kecemasan.
·           Menurut teori kognitif berpendapat bahwa bermain sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Ketika bermain, anak akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan perkembangan kognitif yang sedang dilaluinya (Piaget). Bermain merupakan self help tool, keterlibatan anak dalam kegiatan bermain, dengan sendirinya menghasilkan kemajuan dalam perkembangan kognitifnya, bermain akan memajukan zone of proximal development (ZPD) anak, membantu mereka meraih tingkatan yang lebih tinggi dalam memfungsikan kemampuannya sehingga mencapai tahap yang potensial (Vygotsky). Bermain merupakan adaptive potentiation, bermain membetikan kesempatan pada anak untuk menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang ada dan lebih sadar akan adanya berbagai kesempatan serta pilihan sehingga fleksibilitas tetap terpelihara. Dalam teori barunya adaptive variability mengungkapkan keanekaragaman bermain mempunyai peranan kunci pada perkembangan manusia (Brian Sutton-Smith). Kegiatan bermain terutama bermain khayal mempunyai sumbangan yang bermakna terhadap perkembangan seorang anak (constructive cognitive-affektive of play) baik pada aspek kognitif maupun emosional, karena keduanya berhubungan. Bermain akan memberikan kesempatan pada anak untuk mengubah laju stimulasi yang diterimanya, baik dalam dari luar maupun dari dalam dirinya sebagai hasil aktivitas otak sehingga anak mengalami emosi yang menyenangkan (Jerome Singer).
 2.      Jelaskan tahapan kegiatan bermain menurut Mildred Parten dan Jean Piaget ! (bobot 30)
·         Tahapan kegiatan bermain menurut Mildren Parten, yaitu sebagai berikut:
a.       Unoccupied play, kegiatan mengamati kejadian disekitarnya yang menarik perhatian anak.
b.      Onlooker play, kegiatan mengamati anak-anak lain yang sedang bermain.
c.    Solitary play (bermain sendiri), kegiatan dimana anak terlihat sibuk bermain sendiri tanpa memperhatikan kehadiran anak-anak lain di sekitarnya. Alat permainan yang digunakan pun tidak sama dengan kelompok anak lain.
d.    Bermain paralel, kegiatan bermain yang dilakukan dua anak atau lebih, menggunakan alat permainan yang kurang lebih sama, dan melakukan kegiatan yang mirip satu sama lain.
e.     Bermain asosiatif, kegiatan bermain yang ditandai oleh interaksi yang sudah lebih nyata bila dibandingkan dengan bermain paralel karena anak yang satu dengan yang lain terlihat saling meminjamkan mainanya atau memberi komentar terhadap aktivitas temannya.
f.    Bermain kooperatif, kegiatan bermain yang ditandai oleh adanya kerja sama di antara anak-anak. Terjadi pembagian tugas, pembagian peran demi tercapainya tujuan bersama.
·         Piaget mengemukakan 4 tahapan kegiatan bermain yang berlangsung sejalan dengan perkembangan kognitif seseorang, yaitu sebagai berikut:
a.  Tahap bermain sensorimotor (3-18 bulan), kegiatan bermain yang mengandalkan refleks-refleks.
b.      Tahap bermain simbolik (18bulan-7 tahun), sering disebut dengan bermain pura-pura, bermain khayal atau bermain peran. Bermain simbolik adalah kegiatan bermain yang ditandai oleh kemampuan anak untuk mempresentasikan pengalaman aktual atau khayalannya melalui penggunaan beberapa objek, gerakan, dan bahas.
c.   Tahap bermain sosial (8-11 tahun), anak-anak mulai tertarik melakukan kegiatan bermain yang melibatkan dua anak atau lebih dan memberlakukan aturan permainan.
d.  Tahap bermain sosial dan olahraga (11tahun ke atas), kegiatan bermain yang menggunakan aturan dan melibatkan satu anak atau lebih serta olahraga.
 3.      Apa saja yang dapat mempengaruhi perbedaan individu dalam belajar ? (bobot 10)
Faktor yang mempengaruhi perbedaan individu dalam belajar yaitu faktor internal, yaitu gender, temperamen, minat, dan gaya belajar.
 4.      Jelaskan gaya belajar pada anak ! (bobot 10)
Setiap anak memiliki cara yang lebih disukai untuk belajar. Menurut Dodge ada 3 gaya belajar yang berbeda pada anak-anak yaitu:
a.       Gaya auditori, belajar dengan cara mendengar bunyi dan kata-kata.
b.      Gaya visual, kegiatan belajar dengan melihat, menangkap apa yang mereka dengan dan lihat.
c.       Gaya kinestetik, kegiatan belajar dengan menggunakan gerakan.
 5.      Jelaskan anak dengan kebutuhan khusus dengan masalah medis, fisik, kognitif atau emosional ! (bobot 20)
1.     Anak dengan kebutuhan khusus medis yaitu kebutuhan khusus yang disebabkan kondisi fisik dapat terjadi karena ada gangguan secara medis. Termasuk kondisi akibat gangguan secara medis adalah sakit parah kronis (chronic illness) dan serious injury.
2.     Anak dengan kebutuhan khusus fisik termasuk anak dengan masalah fisik, misalnya anak dengan cerebral palsy, gangguan pada otot (muscular dystrophy), kelainan jantung bawaan atau kekurangan pada fisik (buta, tuli, daksa), memiliki kebutuhan dasar yang sama dalam proses pembelajaran.
3.   Anak dengan kebutuhan khusus kognitif adalah anak yang menunjukkan kesulitan yang signifikan pada salah satu atau lebih proses kognisi tertentu, kesulitan belajar yang ditampilkan oleh anak bukan merupakan akibat dari keadaan, dan kesulitan belajar yang dialami anak mempengaruhi prestasi akademik sehingga dibutuhkan perlakuan lhusus dalam belajar, contoh: ADHD, dyslexia, dysgraphia, dll.
4.  Anak dengan kebutuhan khusus emosi dan perilaku disebabkan oleh faktor biologis, psikologis, atau lingkungan, interaksi antara ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi emosi dan perilaku anak, contoh gangguan emosi-perilaku yang biasa terjadi pada anak-anak yaitu depresi, anxiety disorder, conduct disorder, dan autism.