Senin, 31 Oktober 2016

Peran Konselor

⌚Konseling merupakan suatu proses hubungan yang bersifat membantu.

🔅Dalam proses konseling, konselor berhubungan dengan konseli yang mengalami penyimpangan (distorsi) persepsi tentang dirinya dan lingkungan, masalah "citra diri", yaitu konflik yang tidak saja bersifat personal tetapi juga eksistensial.

Variabel yang berpengaruh terhadap proses dan hasil konseling, diantaranya adalah:
🔸Diri (self)
🔸Persepsi (perception)
🔸Kebutuhan (need)
🔸Nilai-nilai (value)
🔸Perasaan (feeling)
🔸Pengalaman (perception)
🔸Keahlian (expertise)
🔸Masalah (problem)

📌Konselor dan konseli adalah seseorang yang hampir sama, yang membedakan adalah konselor memiliki keahlian (expertise) dalam membantu memecahkan masalah konseli, sementara konseli adalah seseorang yang memiliki masalah (problem) yang harus dipecahkan.

Kualitas yang harus dimiliki oleh konselor (Perez dalam Wilis 2010), yaitu:
🔹Mau melakukan kegiatan seperti detektif (mengamati perilaku, komunikasi dan ucapan-ucapan klien)
🔹Mampu membedakan (antara yang berfungsi dengan baik dan tidak baik)
🔹Memiliki sense of drama yang kuat
🔹Tidak boleh malu-malu dan harus kreatif
🔹Bersikap mendorong dan non-judgmental

Karakteristik kualitas pribadi konselor, sebagai berikut:
🔽Pemahaman diri (self-knowledge)
🔽Kompeten
🔽Kesehatn psikologis yang baik
🔽Dapat dipercaya
🔽Jujur (terbuka, autentim dan asli/genuine)
🔽Kuat (sikap dan perilaku fleksibel, identitas diri jelas)
🔽Bersikap hangat
🔽Responsif
🔽Sabar
🔽Sensitif
🔽Memiliki kesadaran holistik

✨Peran utama konselor di sekolah adalah memberikan layanan konseling, konsultasi dan koordinasi.

Selain itu peran konselor di sekolah/umum menurut Gibson dan Mitchell adalah sbb:
🔼Konselor sebagai terapis/pewawancara
🔼Konselor sebagai konsultan
🔼Konselor sebagai agen perubahan
🔼Konselor sebagai agen pencegahan
🔼Konselor sebagai koordinator
🔼Konselor sebagai agen orientasi
🔼Konselor sebagai assessor
🔼Konselor sebagai pengembang karier


Tidak ada komentar:

Posting Komentar