Selasa, 14 Februari 2017

Kekhawatiran Orangtua Terhadap Anak

📢 Utdzh. Siti Masithoh
🏡 Kartini Putri Kotagede, 11022017
📝 @ArtieTeja

☀Kekawatiran Orangtua Terhadap Anak☀

Bolehkah kita khawatir terhadap kebutuhan duniawi anak❓
👉QS.  An-Nisa': 9, khawatirlah jika kita meninggalkan anak-anak yang lemah (lemah dalam aqidah,  tauhid,  lemah secara spiritual).

Aqidah harus beres dulu,  karena konsep hidup ini adalah ibadah.

Bagimana kita menempatkan diri menjadi abdi Allah ⏩ Yang ketika dia diperintah harus menjalankan.

Ketika anak Adam meninggal Yang tertinggal hanyalah sedekah amal jariyah,  ilmu yang bermanfaat,  dan ana sholeh yang mendoakan kedua orangtua tanpa diminta baik ketika keduanya masih hidup maupun sudah meninggal.

Allah bisa jadikan anak menjadi ujian untuk kita, anak menjadi musuh bagi kita, anak bisa menjadi fitnah  tetapi Allah juga bisa menjadikan anak sebagai qurotta 'ayun bagi kita.

Seperti Nabi Ibrahim ketika mau meninggal bertanya kepada anak-anaknya "apakah sepeninggalku engkau masih menyebah Allah?". Sebegitu khawatirnya Nabi Ibrahim atas ketaatan anaknya.

🔷Cara agar anak menjadi sholeh:
🔹Pilih pasangan yang benar
🔹Berikan pendidikan/tarbiyah sejak masih dalam kandungan,  energi positif, dan kalimat-kalimat yang selalu mendekatkan bayi kepada Allah Swt.
🔹Perlihatkan hal-hal yang selalu menebalkan keimanan anak.

Ketika anak di sekolahkan di lingkungan Islami tetapi di rumah dia tidak mendapatkan lingkungan yang Islami maka tidak akan mendapatkan goals Islami sesuai yang diharapkan.

Sinkronkan apa yang diajarkan di sekolah dengan apa yang diajarkan di rumah.

Seperti apa anak-anak kita kelak tergantung seperti apa kita saat ini memperlakukan orangtua.

🔶Tahapan pendidikan Lukman Al Hakim terhadap anak-anaknya (QS Al-Lukman:13-18):
🔸Aqidah dan tauhid harus selesai dulu (yakinkan bahwa segala perjalanan hidup ini adalah ibadah kepada Allah Swt).
🔸Akhlak, ajarkan anak bagaimana dia berakhlak kepada Ibundanya, melembutkan suara, menjadi pendengar yang baik.
🔸Pendidikan/akademik.
🔸Sosial, cara bergaul (adab), pandai menahan diri (saat harus berucap dan saatnya diam dan ucapannya membawa kemaslahatan).
🔸Ekonomi.

"Muliakan anak-anakmu,  baguskanlah akhlak anak-anakmu". Memuliakan anak dengan cara:
🌿Lahir di adzankan.
🌿Beri nama yang baik, yang di dalamnya mengandung doa.
🌿Tebus gadaiannya (aqiqah).
🌿Pendidikan akhlak.

Akhlak yang baik adalah akhlak yang dicontohkan oleh orangtuanya.

🍂Kekhawatiran terhadap kesejahteraan anak, memastikan kepada mereka bahwa rezeki yang harus di cari adalah rezeki yang halalan thoyiban.
🍂"Dimana adanya kefakiran,  potensi kekufuran itu akan tumbuh". Mudahnya rezeki yang tidak halal akan masuk.
🍂Ajarkan terus anak untuk memahami bahwa bekerja,  wirausaha,  dll itu adalah bagian dari ibadah.

💖Pemimpin yang hebat adalah yang mampu melahirkan pemimpin baru.

Pastilan kita menjadi hamba-hamba yang jauh dari api neraka. Barulah anak-anak kita dan keluarga kita.

💙Puncak dari ikhtiar adalah membacakan Al-Fatihah untuk anak-anak kita,  suami-istri kita,  orangtua kita, dan keluarga kita.

Doa adalah jantungnya ibadah ⏩ Jangan pernah berhenti mendoakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar