📢 Dr. Hamidah Binti Sulaiman
(Faculty of Educatio, University of Malaya)
📝 @ArtieTeja-STPI Bina Insan Mulia
🏡 Public Lecture FTIK UIN Sunan Kalijaga
"Bagaimana Menjadi Orang Tua Yang Bijak Dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak"
🔸Teknologi merubah segalanya, mempengaruhi kehidupan. Dunia menjadi sempit.
🔸Anak-anak lebih pintar menggunakan smartphone.
🔸Sebelum anak-anak kecanduan hp, orangtua punya peran penting. Orangtua adalah pendidik utama.
🍃Baumrind (1991), teori mendidik/mengasuh anak:
1. *Authorritative*
Anak-anak boleh membuat pilihan dengan panduan orangtua.
2. *Authorritarian*
Keputusan semua ada pada orangtua.
3. *Permisive*
Gaya asuhan orangtua menyerahkan semua kepada anak, bebas melakukan apapun.
🌸Penelitian mengatakan pola asuh authorritative membuat anak lebih cerdas.
🌸Ketiga pola asuh bisa dilakukan disesuaikan dengan usia anak.
🍂Metode Rasulullah medidik anak:
*0-6th*
Perlakukan anak sebagai raja, ajak bermain bersama.
*7-14th*
Orangtua sebagai guru dan anak sebagai murid. Penuh dengan bimbingan/petunjuk.
*15-21th*
Perlakukan anak sebagai sahabat. Menurut Eric Ericson, masuk tahap ke 5 yaitu remaja mencari jati diri.
*QS. Lukman: 13*
".......dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya, semasa dia memberi nasihat kepadanya...... wahai anak ku"
Mendidik menggunakan bahasa yang lemah lembut.
💧Strategi sebagai pondasi hidup sesuai QS. Lukman, yaitu:
🌀*Aqidah (Faith)*
antara nasihat dan sikap baik yang dilakukan Lukman ialah mengajar anaknya membentuk hubungan dengan Allah, larang syirik kepada Allah, kepercayaan kepada gari akhirat.
🌀*Ibadah (worship)*
Pendidikan anak menekankan anak-anak mendirikan shalat dan membuat ma'ruf serta menininggalkan yang mungkar.
🌀*Amal Ma'ruf Nahi Munkar (inviting goodness)*
Ajarkan anak-anak untuk beramal ma'ruf dan meninggalkan yang munkar
🌀*Menghormati Orangtua (respecting the parents)*
Anak-anak bertanggung jawab untuk berbakti terhadap kedua Ibu Bapak, taat kepada perintah keduanya selagi tidak bercanggah dengan perintah Allah SWT.
🌀*Menjauhi Kesombongan (be humble, polite, dan unpretentious)*
- Lukman menasihati anaknya agar menjauhi sifat sombong dan takabur, anak-anaknya perlu dibimbing tingkah laku dan sifat ego mereka agar mereka memiliki pribadi yang mulia.
- Sifat sombong tidak hanya dari perkataan saja, sifat sombong lainnya yaitu: memalingkan muka ketika bertemu sesama, memuji diri sendiri, berjalan dengan angkuh dan gaya yang angkuh serta menghina orang lain.
🌀*Sederhana dalam Bergaul dan Bersikap*
- Mengutamakan sifat kesederhanaan dalam jiwa anak-anak, khususnya yang berkaitan hub antara sesama insan.
- Sederhana dalam berjalan dan merendahkan nada suara dalam berkata-kata.
- Mendidik anak-anak dalam suasana kasih sayang dan kemesraan.
👾 The definition of Emotional Intelligence:
- Kecerdasan emosi didefinisikan sebagai sejenis kecerdasan sosial yang bertanggungjawab untuk mengawal pelbagai emosi, mendiskripsikan emosi tersebut dan menggunakan maklumat untuk mengawal pemikiran dan tindakan.
- Kecerdasan emosi juga merupakan kombinasi antara kecerdasan intrapersonal dan kecerdasan interpersonal.
➡ Tokoh Islam pelopor kecerdasan emosional adalah *Ibnu Qaldun*
🔋The emotional intelligence could be invided into:
🔸Intrapersonal scale: (1) self regard, (2) emotional self awareness, (3) assertiveness, (4) independence, (5) self actualization.
🔸Interpersonal scale: (1) emphaty, (2) social responsibility, (3) interpersonal relationship.
💡Kecerdasan emosi akan terus berkembang sampai akhir hayat. Hubungan antara otak dan hati.
💡Kecerdasan emosi sangat berpengaruh dalam kehidupan.
💡Kecerdasan emosi didefinisikan sebagai sejenis kecerdasan sosial yang bertanggungjawab untuk mengawal pelbagai emosi, mendiskripsikan emosi.
🌷Meningkatkan kecerdasan emosi: belaian kasih sayang, bonding, attachement.
🌷Pepatah Malaysia: Tangan yang menggoncang buai, kelak anak yang dalam buaian akan menggoncang dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar