Di
antara masalah yg hampir menjadi kesepakatan ahli pendidikan adalah:
jika anak diperlakukan oleh kedua orang tuanya dg perlakuan kejam,
dididik dg pukulan yg keras dan cemoohan pedas, serta diliputi dg
penghinaan dan ejekan, maka yg akan timbul adalah reaksi negatif yg
tampak pd perilaku dan akhlak anak. Rasa takut serta cemas akan tampak
menggejala pd tindakan-tindakan anak. Bahkan lebih tragis
lagi, terkadang mengakibatkan anak berani membunuh kedua orang tuanya
atau meninggalkan rumahnya demi menyelamatkan diri dari kekejaman,
kezaliman, dan perlakuan yg menyakitkan.
Jadi tidak aneh jika
anak itu menjadi penjahat di masyarakat, menjadi anak yg nakal dan
menyimpang. Dan tdk aneh pula jika anak itu akan tumbuh besar dlm
suasana timpang dan tdk bermoral.
Naudzubillahi min dzalik..
Islam telah memerintahkan kpd setia orang yg mempunyai tanggung jwb
untuk mengarahkan dan mendidik, terutama bpk-bpk dan ibu-ibu untuk
memiliki akhlak luhur, sikap lemah lembut dan perilaku kasih sayang.
Sehingga anak akan tumbuh secara istiqamah, terdidik untuk berani dan
berdiri sendiri..Subhanallah..
Selasa, 27 Mei 2014
Pengingat...Mengingatkan...
Ibnu qudamah rahimahullah berkata..
Kaum salaf terdahulu..
Merasa senang bila ada yang mengingatkan kesalahan mereka..
Sedangkan kita di zaman ini..
Yang paling kita benci adalah orang yang mengingatkan kesalahan kita..
Ini adalah tanda lemahnya iman..
(Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 147)..
Itulah fenomena zaman..
Kritikan yang membangun dianggap mencari cari kesalahan..
Bahkan dianggap pemecah belah..
Seakan orang bebas melakukan apa yang ia pandang baik..
Padahal kebaikan adalah yang dipandang oleh syariat..
Seorang yang ikhlas..
Lebih mementingkan kebenaran dari harga diri..
Karena kebenaran adalah barang cariannya..
Seorang yang berjiwa taslim..
Segera rujuk dari kesalahannya..
Ia menerima kritikan dengan jiwa yang lapang..
Dadanya tidak merasa panas menerimanya..
Bahkan medo'akan orang yang mengingatkan kesalahannya..
Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku..
Namun itu berat..
Kecuali untuk yang berjiwa besar..
(Copas bilik ODOJ LOVERS2)
Kaum salaf terdahulu..
Merasa senang bila ada yang mengingatkan kesalahan mereka..
Sedangkan kita di zaman ini..
Yang paling kita benci adalah orang yang mengingatkan kesalahan kita..
Ini adalah tanda lemahnya iman..
(Mukhtashar Minhajul Qashidin hal. 147)..
Itulah fenomena zaman..
Kritikan yang membangun dianggap mencari cari kesalahan..
Bahkan dianggap pemecah belah..
Seakan orang bebas melakukan apa yang ia pandang baik..
Padahal kebaikan adalah yang dipandang oleh syariat..
Seorang yang ikhlas..
Lebih mementingkan kebenaran dari harga diri..
Karena kebenaran adalah barang cariannya..
Seorang yang berjiwa taslim..
Segera rujuk dari kesalahannya..
Ia menerima kritikan dengan jiwa yang lapang..
Dadanya tidak merasa panas menerimanya..
Bahkan medo'akan orang yang mengingatkan kesalahannya..
Semoga Allah merahmati orang yang mengingatkan kesalahanku..
Namun itu berat..
Kecuali untuk yang berjiwa besar..
(Copas bilik ODOJ LOVERS2)
IBU
Ibu
merupakan sumber kasih sayang, kelembutan, pengayoman, perlindungan, dan
cinta tanpa batas. Ibu adalah pengetahuan yg mengajarkan bahwa
kebahagiaan sejati adalah meraih cinta Ilahi. Cinta-Nya adalah penjamin
keamanan dan keselamatan ukhrawi. (Kutipan: Ya Allah, Sayangilah
Ibuku-Dr.Abad Badruzaman)
Perbincangan tentang Ibu adalah perbincangan tentang seorang pejuang tangguh, tulus, dan pantang menyerah. Obrolan tentang Ibu adalah obrolan tentang kasih sayang, kelembutan, ketelatenan, ketulusan, dan keteduhan yang menyenangkan. Pembahasan tentang Ibu adalah pembahasan tentang cinta paling sejati, teman paling jujur, mitra paling setia yang senantiasa mengalirkan nasihat, wejangan, dan petuah paling berharga. Percaturan tentang Ibu adalah percaturan tentang sosok yang amat diwajibkan untuk dihormati, diperlakukan dengan baik, serta diberi bakti dan pengabdian paling tulus.
Subhanallah...Ketika kita sudah menjadi seorang Ibu sudah seharusnya kita semakin bijak, semakin mampu menghormati, sudah saatnya kita yang menjaganya...Kelak ketika kita tua kita juga ingin diperlakukan dengan baik oleh anak-anak kita.
Tidak sakitkah hati kita ketika melihat Ibu kita bersedih..Tidak telukakah hati kita ketika melihat orang yg sudah bejuang mati-matian untuk menjadikan kita seperti saat ini dan kita belum bisa membalas apapun malah sebaliknya kita melukai hatinya..
Ya Allah..tuntun selalu kami untuk bisa menjaganya seperti beliau menjaga kami dulu...bimbing kami untuk terus membahagiakan beliau...ingatkan kami ketika tidak sengaja kami melukainya, menyakitinya, dan membuatnya meneteskan air mata karena kesalahan kami..Aamiin Ya Robb..
Perbincangan tentang Ibu adalah perbincangan tentang seorang pejuang tangguh, tulus, dan pantang menyerah. Obrolan tentang Ibu adalah obrolan tentang kasih sayang, kelembutan, ketelatenan, ketulusan, dan keteduhan yang menyenangkan. Pembahasan tentang Ibu adalah pembahasan tentang cinta paling sejati, teman paling jujur, mitra paling setia yang senantiasa mengalirkan nasihat, wejangan, dan petuah paling berharga. Percaturan tentang Ibu adalah percaturan tentang sosok yang amat diwajibkan untuk dihormati, diperlakukan dengan baik, serta diberi bakti dan pengabdian paling tulus.
Subhanallah...Ketika kita sudah menjadi seorang Ibu sudah seharusnya kita semakin bijak, semakin mampu menghormati, sudah saatnya kita yang menjaganya...Kelak ketika kita tua kita juga ingin diperlakukan dengan baik oleh anak-anak kita.
Tidak sakitkah hati kita ketika melihat Ibu kita bersedih..Tidak telukakah hati kita ketika melihat orang yg sudah bejuang mati-matian untuk menjadikan kita seperti saat ini dan kita belum bisa membalas apapun malah sebaliknya kita melukai hatinya..
Ya Allah..tuntun selalu kami untuk bisa menjaganya seperti beliau menjaga kami dulu...bimbing kami untuk terus membahagiakan beliau...ingatkan kami ketika tidak sengaja kami melukainya, menyakitinya, dan membuatnya meneteskan air mata karena kesalahan kami..Aamiin Ya Robb..
La Tahzan for Women
Merenungkan
pelajaran dari perjalanan hidup Rasulullah. Bahwa Islam tidak dimulai
dg kemenangan, akan tetapi dengan tarbiyah dan ujian. Harus siap
menghadapi kesulitan. Melatih diri untuk tdk putus asa selamanya, karena
tujuan kita yg paling besar adalah taat kepada Allah SWT. Kemenangan yg
paling agung adalah meraih surga. Selain dari itu adalah kehinaan.
Bersabar, instrospeksi diri, dan yakin..Kemenangan Allah sudah dekat
dengan izin-Nya..
Langganan:
Postingan (Atom)