Beberapa permasalahan sosial yang biasa dihadapi oleh anak usia TK di antaranya:
1. Malajustment
Individu yang penyesuaian dirinya
buruk. Ada 2 jenis maladjustment yaitu (a) anak puas terhadap tingkah lakunya
tetapi lingkungan social tidak dapat menerima; dan (b) tingkah laku diterima
lingkungan sosial tetapi menimbulkan konflik yang berkepanjangan pada anak.
Hal yang paling mendasar dalam
mencegah timbulnya maladjustment adalah
usaha meningkatkan pengenalan terhadap diri dan lebih realistik terhadap
kemampuan sendiri. Dukungan lingkungan sangat berpengaruh karena usaha
perbaikan akan sia-sia, apabila lingkungan tetap menuntut sesuatu yang tidak
realitas.
2. Egosentris
Anak dikatakan egosentris apabila
lebih peduli terhadap dirinya sendiri daripada orang lain. Mereka lebih banyak berfikir dan berbicara mengenai
diri sendiri dan aksi mereka semata-mata untuk keuntungan pribadi. Tiga hal yang mendasari egosentrisme, yaitu
merasa superior, merasa inferior, dan merasa menjadi korban.
3. Anak yang Terisolasi
Isolated child merupakan anak yang terisolasi dari lingkungannya.
Anak mengalami masalah penerimaan sosial. Kategori penerimaan anak dalam
lingkungan sosial sebagaimana yang dikemukakan Hurlock (1978) adalah sebagai
berikut:
a. Star, yaitu anak yang disenangi oleh
lingkungan temannya sehingga popular.
b. Accepted, yaitu anak yang
cukup dapat diterima lingkungan temannya sehingga cukup popular.
c. Climber, yaitu anak yang
berusaha untuk diterima oleh lingkungan teman sebayanya dengan mengikuti
keinginan/peraturan lingkungan. Anak selalu takut apabila tidak mengikuti akan
kehilangan teman.
d. Finger (pinggiran), anak seperti
golongan climber tetapi lebih takut tidak diterima.
e. Ineglected, yaitu anak
yang ditolak lingkungan sebab mereka pemalu, menolak atau membuat ulah yang
negative.
f. Isolate, yaitu anak yang
terisolasi dari lingkungan teman sebayanya karena tidak ada motivasi dalam diri
anak itu untuk bergaul atau anak tidak menarik bagi lingkungannya.
4. Agresif
Agresif merupakan tingkah laku
menyerang baik secara fisik maupun verbal atau baru berupa ancaman yang
disebabkan adanya rasa permusuhan. Tingkah laku ini sering muncul sebagai
reaksi terhadap frustasi. Agresi juga sering timbul karena tingkah laku agresif
yang sebelumnya mengalami penguatan. Selain itu, tingkah laku orang tua sering
dicontoh oleh anak.
5. Negativisme
Negativisme adalah perlawanan
terhadap tekanan dari pihak lain untuk berperilaku tertentu. Ekspresi fisiknya
mirip dengan ledakan kemarahan, namun secara bertahap berubah menjadi penolakan
secara lisan untuk menuruti perintah.
6. Pertengkaran
Pertengkaran merupakan
perselisihan pendapat yang mengandung kemarahan.
7. Mengejek dan Menggertak
Mengejek merupakan serangan
secara lisan terhadap orang lain, sedangkan menggertak merupakan serangan yang
bersifat fisik.
8. Perilaku yang Sok Kuasa
Perilaku sok kuasa adalah
perilaku yang berkecenderungan untuk mendominasi orang lain atau menjadi “bos”.
9. Prasangka
Menurut Hurlock (1991) prasangka
ini terbentuk pada masa kanak-kanak tatkala anak melihat adanya perbedaan sikap
dan penampilan di antara mereka, dan perbedaan ini dianggap sebagai tanda
kerendahan.
Faktor penyebab terbentuknya perilaku
sosial bermasalah, yaitu (1) Sikap orang tua yang overprotected; (2) Sikap
orang tua yang pencela, membandingkan, dan mencemooh anak; (3) Sempitnya
kesempatan bergaul dengan anak lain; (4) Pola asuh otoriter; dan (5) Lingkungan
yang buruk.
Penanganan gangguan sosial di TK
yaitu melalui sosialisasi (proses penyesuaian diri anak terhadap adat istiadat,
dengan kebiasaan dan cara hidup lingkungan). Apakah anak akan belajar menjadi
orang yang terampil bergaul atau justru sebaliknya tergantung empat faktor
berikut:
1. Adanya kesempatan untuk
bergaul dengan orang-orang dari berbagai usia serta latar belakang yang
berbeda.
2. Anak tidak hanya berkomunikasi
dengan kata-kata yang dapat dipahami, tetapi juga dapat membicarakan dengan topik yang dapat dimengerti dan
menarik bagi orang lain.
3. Anak punya motivasi untuk
bergaul.
4. Adanya bimbingan. Metode yang
paling efektif untuk dapat belajar bergaul dengan baik adalah lewat bimbingan
dari orang yang dapat dijadikan model bergaul yang baik oleh anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar