Konsep DAP (Development Approriate Practice)
pertama kali dimunculkan oleh The National Association for the Education of
Young Children (NAEYC) yang menekankan pentingnya memahami bagaimana anak
berkembang dan belajar. Munculnya konsep DAP diawali dengan adanya
kecenderungan peningkatan kegiatan belajar (pembelajaran) secara formal dalam
program pendidikan anak usia dini (PAUD), yaitu TK dan Raudatul Athfal (RA).
DAP semakin terasa penting untuk dipahami dengan berkembangnya di tengah
masyarakat lembaga pendidikan anak usia dini di jalur non formal, seperti
kelompok bermain, taman penitipan anak, atau satuan PAUD sejenis.
Pelaksanaan pembelajaran saat ini lebih cenderung
berfokus pada kegaiatan akademik seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Kegiatan belajar lebih menekankan pada keterampilan akademik mengabaikan
kegiatan bermain sebagaimana tuntutan perkembangan anak. Getwitcki mengatakan
bahwa DAP bukan kurikulum, bukan merupakan suatu standar yang kaku yang
menentukan bagaimana praktik atau melaksanakan PAUD, melainkan DAP merupakan
suatu kerangka berpikir atau framework, suatu filosofi, atau suatu
pendekatan yang menunjukkan cara bekerja sama dengan anak-anak. DAP sebagai
filosofi berkaitan dengan cara pandang terhadap anak-anak. DAP sebagai
pendekatan menjadi alat yang dapat digunakan, bagaimana cara memperlakukan
anak-anak dalam kegiatan belajar di PAUD.
DAP sebagai kerangka kerja berisi rambu-rambu
berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan belajar di PAUD. Menurut Sue Bredekemp,
konsep DAP memiliki dua dimensi, yaitu age approriateness dan individual
approriateness.
Age approriateness merupakan
perkembangan manusia yang berdasarkan hasil penelitian bersifat universal yang
memiliki urutan pertumbuhan dan perkembangan yang dapat diperkirakan yang
terjadi pada anak selama delapan tahun awal kehidupan manusia. Age
approriateness menunjukkan adanya perubahan yang terjadi pada anak yang
dapat diperkirakan dan berlangsung pada aspek perkembangan kognitif, bahasa, fisik,
seni, emosional, sosial, dan spiritual.
Individual appropriateness adalah
setiap anak merupakan pribadi yang unik dengan pola dan waktu pertumbuhan
individual seperti kepribadian individual, gaya belajar, dan latar belakang
keluarga. DAP merupakan pendidikan anak usia dini yang disesuaikan dengan tahap
perkembangan anak yang memperhatikan minat dan kebutuhan setiap anak dengan
memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak, sehingga dalam proses belajar
dapat sesuai dengan perkembangan anak dengan memperhatikan beberapa komponen
dasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar