Reaksi emosi anak dan orang
dewasa sangatlah berbeda hal ini disebabkan oleh kematangan dan belajar,
semakin baik kematangan dan proses belajar seseorang maka reaksi emosinya akan
semakin stabil. Semakin emosi anak berkembang menuju kematangan anak akan
belajar mengontrol diri dan memperlihatkan emosi dengan cara yang dapat
diterima lingkungan. Ciri utama reaksi emosi pada anak, meliputi:
1. Reaksi
emosi anak sangat kuat, anak akan memperlihatkan reaksi emosi yang kuat dalam
menghadapi setiap peristiwa karena semua peristiwa adalah menarik dan
menakjubkan.
2. Reaksi
emosi sering kali muncul pada setiap peristiwa dengan cara yang diinginkan,
anak tiba-tiba menangis dengan sebab yang tidak jelas tetapi anak memang
menginginkannya.
3. Reaksi
emosi anak mudah berubah dari satu kondisi ke kondisi lain, reaksi emosi anak
mudah teralihkan dan mudah terganti. Misal anak akan berhenti menangis ketika
menemukan mainan.
4. Reaksi
emosi bersifat individual, ketika anak-anak mengalami peristiwa sama yang menstimulasi emosi, maka reaksi
setiap anak-anak akan berbeda.
5. Keadaan
emosi anak dapat dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan, anak
lebih mudah mengekspresikan emosi melalui sikap dan perilaku dari pada
mengungkapkan secara verbal.
Bentuk reaksi emosi
yang dimiliki anak usia 0-2 bulan hanya mengenal rasa senang dan tidak senang
yang ditampilkan dalam reaksi emosi menangis. Bentuk emosi umum terjadi pada
awal masa kanak-kanak. Adapun bentuk reaksi emosi pada anak, meliputi:
1. Cinta
kasih
Anak usia dini pada
umumnya membutuhkan rasa cinta kasih sebagai pengaruh penting dengan
perkembangan emosi anak, ciri dari pengaruh cinta kasih anak terhadap
perkembangan personal dan emosional anak, yaitu anak yang dibesarkan dengan
kasih sayang yang lengkap dalam keluarganya berbeda dangan anak yang tumbuh
kembangnya kurang perhatian atau cinta kasih. Cinta kasih merupakan emosi
positif pada awal masa kanak-kanak. Anak-anak
yang mendapatkan cinta kasih akan tumbuh menjadi pribadi yang sehat untuk masa
depannya. Anak usia
dini mengekspresikan cinta kasih dengan belajar menyayangi orang lain, binatang, tumbuhan dan lingkungan.
2. Gembira.
Gembira merupakan
reaksi emosi anak yang timbul jika keinginan anak terpenuhi atau merasa puas tentang apa yang anak dapatkan.
Rasa gembira bisa berbentuk kepuasan hati dan lebih ekspresive seperti
tersenyum, tertawa, dan bersorak. Perasaan yang menyenangkan dapat membuat anak
merasa perhatian dan kasih sayang sehingga anak merasa percaya diri.
3. Marah
Marah merupakan reaksi
terhadap sikap frustasi, sakit hati, dan merasa terancam. Rasa marah anak akan
timbul ketika apa yang anak ingin lakukan terhambat atau tidak
mendapat apa yang dia mau. Hal ini akan diekspresikan anak dengan cara
menangis, menjerit, memukul, dll. Menurut Hurlock reaksi
marah dibedakan menjadi dua yaitu marah yang impulsif dan marah yang terhambat.
Marah yang impulsif biasa yang disebut dengan agresi, sedangkan pada anak-anak
sering disebut dengan temper tantrum.
Pada anak yang sedang mengalami temper
tantrum melampiaskan kemarahan
dengan
cara memukul, menggigit, menendang dan mendorong orang lain. Anak-anak yang
mengalami marah yang terhambat cenderung bereaksi dengan menarik diri,
melarikan diri dari orang lain.
4. Takut
Takut merupakan bentuk emosi
yang menunjukkan adanya bahaya dan menuntun individu untuk bergerak atau
bertindak. Reaksi takut pada bayi dan anak-anak berupa rasa tidak berdaya dan
semakin meningkatnya usia reaksi rasa takut berubah karena adanya tekanan sosial.
Penyebab rasa takut pada anak biasanya diakibatkan oleh rangsangan berupa suara
keras, pengalaman menghadapi orang asing, lingkungan baru, interaksi sosial,
dan merasa terancam oleh orang lain.
Pada periode awal anak, rasa takut timbul disaat dirinya terancam dan anak akan
bereaksi melakukan gerakan motorik,
seperti berlari. Pada periode akhir anak, rasa takut timbul
akibat fantasi yang dibentuk oleh anak itu sendiri yang menyebabkan harga diri
anak merasa terancam oleh lingkungan.
5. Sedih
Anak akan merasa sedih jika anak merasa kehilangan sesuatu
yang dia sayang, perasaan terasing, ditinggalkan, ditolak
dan tidak diperhatikan. Pada anak-anak reaksi sedih biasanya ditunjukkan dengan
menangis. Perasaan sedih merupakan emosi negatif.
6. Iri
Hati
Iri hati pada anak muncul
ketika anak merasa tidak memperoleh perhatian yang diharapkan sebagaimana yang
diperoleh teman atau orang lain. Anak merasa iri hati ketika anak merasakan dibandingan atau perhatian orang
tuanya terbagi dengan anak lain. Hal
ini sering terjadi ketika anak menpunyai adik.
7. Ingin
Tahu.
Rasa ingin tahu merupakan
perilaku khas anak pra-sekolah. Anak menganggap dunia ini sangat unik dan
menarik untuk dieksplorasi sehingga anak ingin mengetahui objek lebih dalam
seperti: binatang, tumbuhan, alam dan sebagainya.
8. Cemas
Rasa cemas merupakan kondisi yang tidak menyenangkan karena anak dapat
merasakan hal buruk yang akan terjadi. Anak akan merasa
cemas ketika anak merasa tidak nyaman terhadap lingkungan maupun orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar