Pandangan Tentang Potensi Manusia
Dalam kehidupan ada perbedaan diantara individu, dari yang sangat bodoh sampai yang sangat cerdas. Yang memiliki emosi seimbang sampai yang sakit mental. Yang ingin maju dan tidak ingin berubah.
Ada dua pandangan utama yang membahas tentang potensi manusia tersebut:
1. Equality of man, dimana pandangan ini berpendapat bahwa setiap makhluk (manusia) memiliki potensi yang tidak terbatas dalam perkembangannya, terjadinya perbedaan disebabkan karena kesempatan untuk mengembangkan potensi itu yang berbeda (Pandangan Demokrasi).
2. Setiap orang berbeda dengan yang lain, fakta biologis membedakan hal tersebut (Eopa).
Pengukuran Perbedaan Individu
Binet & Henry mengatakan bahwa ada dua hal yang sangat penting dalam pengukuran individu yaitu:
1. Mencari dasar perkembangan selanjutnya dalam proses psikis.
2. Menemukan hubungan antara proses mental sehingga dapat menggolong-golongkan ciri-ciri dan fungsi yang mendasar.
Stern mempermasalahkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Apa arti dan peranan dari perbedaan itu untuk tiap individu dan kelompok.
2. Faktor apa yang menyebabkan perbedaan.
3. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari segi mana.
Pengukuran perbedaan individu dapat dilihat dari beberapa tinjauan:
1. Prenatal
Banyak faktor yang mempengaruhi perbedaan individu ditinjau dari faktor dimana individu belum dilahirkan, antara lain adalah: biologis hereditas, genetis, penyakit, obat-obatan, gizi, luka pada otak, penyimpangan kromosom, kultur, usia ibu serta faktor psikologis (emosi, cemas, dll).
2. Natal
Proses kelahiran mempunyai pengaruh terhadap terjadinya perbedaan individu, antara lain adalah kelahiran normal dan tidak, dengan menggunakan alat pembantu, kelahiran yang terlambat, mengalami gangguan berbagai penyakit, dsb.
3. Post Natal
Post natal adalah keadan yang terjadi setelah individu dilahirkan, yakni lingkungan. Penyimpangan bisa terjadi karena faktor ini, antara lain kesehatan, kecelakaan, kultur, pembelajaran, dsb.
Lingkungan yang diartikan sebagai lingkungan fisik mengandung arti yang tidak jelas, yang pentinga adalah semua lingkungan, baik fisik maupun psikologis yang memiliki peran dalam memberikan stimulasi pada individu, sehingga bersifat inclusive yang bergerak selama siklus kehidupan.
Ciri structural dan fungsional
Gejala psikologis dapat ditinjau dari peran hereditas dan lingkungan. Perilaku individu sebagai tinjauan psikologis dapat ditinjau dari segi struktur dan fungsionalnya serta dari sudut lain.
1. Dari struktur akan nampak peranannya, ciri struktur merupakan hal yang sangat penting tetapi bukan kondisi yang selalu diperlukan untuk timbulnya perilaku tertentu. Pandangan tentang hereditas anak terbelakang, anak berbakat musik, maka akan menyesatkan jika hanya ditinjau dari segi gen saja. Melalui interaksi lingkungan yang baik maka substansi lain akan membentuk perkembangan struktural dari individu. Pengertian struktur berhubungan dengan organik, somatik, dan phisiologik yang tergolong dalam unsur anatomik, psisiologi, dan biokimia yang mempengaruhi perilaku.
2. Dari fungsional diartikan sebagai perilaku, pengalaman psikologik, sebab fungsional diartikan dalam hubungannya dengan pengaruh respon psikologik dari organisme itu sendiri.
3. Hubungan antara perilaku dan hereditas, hereditas tidak mempengaruhi langsung, tetapi melalui perlengkapan struktural. Perilaku mana yang berhubungan dengan kondisi struktural, misalnya kerusakan pada grandula atau kondisi otak patologis. unsur dalam darah, dalam situasi mana terjadi kondisi fungsional. Kalau terjadi kondisi struktural yang berhubungan dengan ciri perilaku tertentu, maka masalah hereditas dan lingkungan menjadi pertimbangan. Kalau ada perilaku menyimpang dihubungkan dengan kondisi otak, maka dapat dicari adanya kombinasi gen yang khusus, sedangkan kondisi otak mungkin hasil pembentukan fisik dan ciri yang mempengaruhi secara prenatal, baik karena luka atau faktor lain.
4. Gen tunggal yang defective dapat menyebabkan pertumbuhan otak terganggu dan berakibat keadaan terbelakang. Perkembangan normal tidak ditentukan oleh satu gen, melainkan banyak gen yang menyumbang struktur perkembangan yang diperlukan untuk intelligence. Perkembangan intelektual merupakan perkembangan psikologis tergantung dari reaksi individu terhadap pengalaman biografinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar