Selalu ada hikmah di
setiap langkah, seperti hari ini bertemu seorang ibu di tempat Rasya
berkegiatan di bulan Ramadhan. Di sebuah Masjid di kota Jogja..pertemuan yang
tidak di sengaja, perbincangan yang mengalir begitu saja dan selalu
perbincangan menjadi sebuah curhatan..Apa mungkin wajahku cocok jadi buku
diaryπ..hehehe..(maklum tiap ketemu orang baru selalu saja berakhir dengan curhat
colongan).
Bermula dari ngobrolin
anaknya mau masuk SD sampai keluhan anaknya hiperaktif dan berakhir pada
pengalaman masalalu si Ibu.
πΏππΏππΏππΏππΏππΏππΏππΏππΏ
Beliau ibu yang sangat
sederhana, punya mimpi luar biasa untuk anaknya. Rela naik mengayuh sepeda kemana-mana
untuk mewujudkan mimpi (sementara saja menyebutkan itu mimpi ibu-nya, karena
anaknya belum cukup paham dengan mimpinya). Sebut saja dek Bagusπ¦, anak yang sekilas
dilihat memang hyperaktif tetapi memang si anak punya bakat yang memang
diarahkan oleh si Ibu sejak kecil. Sudah mengikuti beberapa kali MTQ, belajar
jadi hafidz Qur’an, dan satu lagi mimpi si Ibu menjadikannya peserta dalam
olimpiade (itu masih mimpi dikemudian hari, sekarang anaknya baru mau masuk SD
jd belum ada olimpiade pastinya). MasyaAllah..dengan segala keterbatasan
ekonomi dan ke-ABK-an (Anak Berkebutuhan Khusus) si anak tapi beliau punya
semangat luar biasa.π
Berlanjut deh si ibu
bercerita kenapa beliau berusaha mendampingi dan membimbing anak dengan begitu
gigih, yup karena pengalaman masa lalu yang buruk..Beliau merasa rapuh karena
masa lalu, beliau berusaha membuat anaknya lebih baik darinya. Masalalu yang
menurut saya memang berat, bisa dikata lebih berat dari masalalu saya (padahal
saya aja udah ngerasa masalalu saya begitu berat sampai kadang membuat sy
menjadi pribadi yang lain) ternyata Allah menguatkan saya dengan cerita hari
ini..Pasti nggak pernah kebayang buat kalian yang hidupnya selalu mulus-mulus
saja. Si ibu sudah tidak dapat peran Ayah sejak balita (Ayahnya pergi entah
kemana) dan masa kecil di tinggal Ibu bekerja di Arab, beliau harus tinggal
berdua dengan adik laki-laki dengan segala keterbatasan. Harus berjuang sendiri
sampai dewasa, tidak dapat pengasuhan kedua orangtua, tentu dampaknya luar
biasa. Psikis terguncang, labil, dan mudah rapuh, bahkan saat ngobrol saja bisa
terlihat kalau si Ibu punya ketakutan-ketakutan dan cenderung pesimis. Dan bisa
di lihat juga kenapa dek Bagus sampai hiperaktif, ya..pengaruh masa kehamilan
yang berat juga..O iya si Ibu sampai bilang "coba dulu sempet melawan arus
mungkin tidak akan serapuh ini", Bisa juga sie Bu..Alhamdulillah satu yang saya syukuri
bahwa saya sempat melewati masa remaja yang “bebas tanpa batas” dan justru
masa-masa itulah yang akhirnya menyadarkan saya dan menjadikan saya pribadi
yang lebih baik dan lebih kuat. πͺ
π»πΈπ»πΈπ»πΈπ»πΈπ»πΈπ»πΈπ»πΈπ»πΈπ»
☑Finally..hikmah dari hidup
Beliau..kita yang kemana-mana dimudahkan tanpa mengayuh sepeda saja masih suka
ngeluh, masih suka bermalas-malasan, masih tidak bisa bersyukur..Kita yang
punya anak normal masih suka melihat kekurangan anak-anak kita, masih suka
marah membabi buta, masih saja kurang bersyukur..Kalian (Kenapa saja bilang “kalian”
karena saya punya masalalu yang tidak jauh berbeda dengan si Ibu), Kalian yang
punya masa kecil lebih bahagia kenapa kalian masih menjadi pribadi yang rapuh,
bahkan pribadi yang tidak pernah bisa bersyukur, mengeluhkan terus kehidupan
kalian..π
π£Hello‼ Wake up…Sudah saatnya buka mataπ, buka hatiπ..Berhenti mengeluh
dengan segala kelebihan yang kalian punya..Ingat❗ masih banyak orang yang jauh
di bawah kemampuan kalian..π
Tidak ada komentar:
Posting Komentar