Hari ini..Minggu, 06 Maret 2016 aku bertemu dengan
anak yang mampu menginspirasiku..Membuatku tak akan pernah berhenti bersyukur
dan memang selayaknya bersyukur itu tanpa batas, seperti sabar "bukanlah
sabar jika masih ada batasannya".
Yup, sebut saja dia 'W' yang hari ini ternyata genap
berusia 11 th, meski secara fisik W tak terlihat berusia 11 th tapi secara pola
pikir, keberanian, kemandirian, kreatifitas bisa dikatakan lebih dari usianya.
W didiagnosis ADHD sejak usia sekitar 3-4th berawal
dari keanehannya tidak bisa berhenti beraktifitas. Dulu W bisa bersekolah
seperti kita pada umumnya ketika tinggal di ibukota (Alhamdulillah di Ibukota W
mendapatkan kesempatan sekolah dan mendapatkan pula guru yang telaten, sabar,
dan tulus membimbingnya). Saat ini W ikut orangtuanya tinggal di kota gudeg,
sudah hampir sekitar 3th W pindah di kota gudeg, kota yang disebut dengan kota
pendidikan. Sayangnya W ternyata tidak mendapatkan pendidikan yang bisa dikata
layak untuknya. Sudah beberapa sekolah yang berlabel inklusi menolaknya,
tempat-tempat terapi juga tidak membuahkan hasil (macet dengan sikap W,
penolakan karena tidak ada terapi yang sesuai, dll). Ya pada akhirnya W saat
ini belajar di salah satu SLB di kota pendidikan ini.
W tidaklah bodoh meski hasil tes IQ 96, W bukanlah
momok untuk sebuah sekolah sehingga mereka menganggap W bisa menjadi contoh
perilaku yang tidak baik untuk anak-anak normal di sekolah
tersebut..Hey...bukannya yang normal adalah yang mampu berfikir, bisa
membedakan mana perilaku yang seharusnya di contoh dan tidak? kenapa kalian
yang normal terlalu takut? harusnya kalianlah yang membantu orang-orang seperti
W menjadi memiliki perilaku yang normal. Ah..lagi-lagi sedih aku mendengar
begitu banyak penolakan terhadap anak-anak seperti W dengan alasan SDM tidak
siap, tidak ada terapi yang cocok, dll.
Kenapa aku begitu sedih..bahkan aku menganggap W layak
berada di sekolah inklusi. Kalian harus mengenal kesehariannya. W punya daya
ingat yang bagus, W punya keterampilan, W punya empati yang besar, bahkan W
tahu dengan jelas penolakan-penolakan sekolahan selama ini. Hanya saja emosi W
tidak stabil dan motorik W terkadang susah di kontrol dengan permasalahan
konsentrasi dan ketidakfokusannya, itu yang membuatnya menjadi 'tidak normal'
dan layak kalian tolak..Begitukah?
Coba kalian bayangkan..W yang kalian anggap tidak
layak ternyata mampu melakukan sesuatu yang hebat. W bisa mengecat pagar
rumahnya, bisa memperbaiki beberapa alat elektronik, bisa menjahit, bisa
melakukan pekerjaan rumah, kreatifitas dan imajinasinya luar biasa, bahkan
pernah suatu ketika W pergi dari rumah dan melakukan perjalanan dengan kereta
jogja-solo dan kembali lagi naik kereta solo-jogja (sampai-sampai orangtuanya
panik mengira W hilang hari itu....). Tidak hanya itu, ada yang lebih
menakjubkan lagi, W pernah menyiapkan baskom dan handuk untuk mengompres Ibunya
yang sedang demam, tidak sampai disitu saja...W diam-diam keluar rumah untuk
pergi ke Indomaret dengan berbekal uang recehan demi membelikan ibu-nya fever
kompres yang biasa digunakan anak-anak (Kebayangkah?).
Dari cerita Ibu W saat Ibu mencoba menkonfirmasi ke
Indomaret pagi harinya ternyata W memang sempat ikut dalam antrian kasir tetapi
pada saat mengantri W tampak bingung lantas ada Bapak-Bapak yang baik hati
membantu W dan membayar fever yang W bel, karena
uang yang W bawa tidak cukup untuk membeli. Coba...apa anak-anak kita yang
normal punya pemikiran seperti itu? mampu melakukan hal-hal tersebut tanpa
harus kita suruh?
Teruntuk W, jangan pantang menyerah, terus semangat,
dan tak perlu hiraukan apa kata negatif mereka..Semoga kelak W jadi anak yang
sukses dunia dan akhirat. Membuat Bapak Ibu selalu bahagia dan takjub dengan
kemampuanmu. Tunjukkan pada dunia bahwa kamu mampu melakukan segala hal yang
mereka remehkan.
Selamat Ulang Tahun W..Barakallah fii umrik, fii dunya
wal akhirat..Aamiin YRA.
#Maret Menulis #Selfreminder #ADHD #Peduli Anak
Indonesia #Inspirasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar