SOAL I
1. Apa
yang dimaksud dengan perkembangan? (bobot
10)
Perkembangan merupakan suatu
studi ilmiah tentang pola-pola perubahan dan stabilitas di sepanjang rentang
kehidupan manusia. Pola perubahan yang dimulai saat konsepsi (pembuahan) dan berlanjut di sepanjang rantang kehidupan. Hal itu menunjukkan bahwa manusia mengalami perubahan dalam hal fisik dan kematangan berfikir.
2. Sebutkan
dan jelaskan apa saja prinsip-prinsip perkembangan! (bobot 25)
7 Prinsip-prinsip perkembangan,
yaitu:
1. Development is lifelong : perkembangan
adalah proses perubahan sepanjang hidup.
2. Development is multidimensional :
perkembangan berlangsung dalam banyak dimensi yaitu dimensi biologis,
psikologis, dan social.
3. Development is multidirectional :
perkembangan berlangsung dalam lebih dari satu arah.
4. Relative influences of biology and culture
shift over the life span : proses perkembangan dipengaruhi oleh factor
biologis dan budaya.
5. Development involves changing resource
allocations : seseorang dapat mengalokasikan sumber-sumber yang ada,
seperti waktu, energy, talenta, uang, dan dukungan social dalam cara yang
beragam.
6. Development shows plasticity : banyak
kemampuan dapat ditingkatkan nelalui latihan.
7. Development is influenced by the historical
and cultural context : manusia tidak hanya mempengaruhi tetapi juga
dipengaruhi oleh konteks sejarah dan budayanya.
3. Bagaimana
perkembangan anak ditinjau dari segi psikologis? (bobot 15)
Secara psikologis anak lebih
dilihat dari sudut pandang bagaiman proses berfikir, pemahaman tentang relasi
dan emosi mereka berkembang, dimana sudut pandang psikologis meliputi
perkembangan kognitif serta sosial emosi dari anak.
4. Jelaskan
faktor-faktor yang mendukung dan menghambat perkembangan motorik anak! (bobot 30)
· Ada
banyak variable yang dapat mempengaruhi perkembangan motoric anak diantaranya
adalah factor genetik, gizi, pengasuhan serta perbedaan latar belakang budaya.
Secara umum faktor-faktor tersebut dapat digolongkan menjadi 2 yaitu faktor
genetik dan faktor lingkungan. Faktor lingkungan yang dimaksud yaitu penyediaan
makana bergizi dan pemberian kesempatan serta bimbingan pada anak untuk bermain
dan berlatih.. Kesehatan dan gizi/nutrisi sangat penting untuk memberikan
energy pada anak yang aktif di usia dini. Dukungan dari lingkungan sangat
dibutuhkan dimana perlu diberikan kesempatan dan latihan serta dorongan yang
terarah dari orang dewasa (orangtua, guru, dan lain-lain).
· Sedangkan
factor penghambat dalam perkembangan motoric anak adalah malnutrisi, obesitas, tidak
adanya dukungan dari lingkungan, latar belakang budaya, dan perbedaan jenis
kelamin.
5. Kegiatan
pembelajaran apa saja yang mampu meningkatkan kemampuan fisik-motorik dan
sosial-emosional anak usia 4-6 tahun? (bobot
20)
Beberapa contoh kegiatan untuk
meningkatkan keterampilan fisik motoric (motoric kasar dan motorik halus)
yaitu:
1. Berjalan
mengikuti garis lurus dengan titian, melompat, dan menaiki anak tangga.
2. Berbagai
kegiatan olahraga.
3. Bermain
ayunan
4. Menggambar
bebas dan menggambar dengan contoh.
5. Mewarnai,
menggunting, dan menempel.
6. Memakai
baju dan celana sendiri.
7. Melakukan
kegiatan pribadi seperti makan sendiri, menuangkan air minum sendiri, menggosok
gigi, dan melipat baju.
SOAL II
1. Kohlberg
mengelompokkan tahapan-tahapan tingkatan moral, sebutkan dan jelaskan ! (bobot 30)
Kohlberg mengelompokkan
tahapan-tahapn dalam teorinya menjadi 3 tingkatan moral yaitu:
a. Prakonvensional
adalah bentuk penalaran moral yang paling awal, di mana individu belum
mengadopsi atau menginternalisasi kesepakatan masyarakat mengenai benar dan
salah. Prakonvensional terbagi menjadi 2 tahap yaitu the punishment and obedience orientation dan the instrumental-relativist orientation (exchange of favors).
b. Konvensional adalah bentuk penalaran moral
selanjutnya, di mana individu sudah mulai mengadopsi atau menginternalisasi
kesepakatan masyarakat. Tingkah laku sering kali dinilai berdasarkan
niatnya/maksudnya, orientasi berdasarkan otoritas, aturan pasti, dan
pemeliharaan atas aturan social. Konvensional terbagi menjadi 2 tahap yaitu the interpersonal concordance or “good
boy-nice girl” orientation dan authority
and social order maintaining orientation.
c. Postkonvensional
adalah perilaku didasrakan atas hak umum dan hak hokum pribadi, yang sudah
diuju dan disetujui oleh masyarakat. Prinsip-prinsip dalam postkonvensional
bersifat abstrak dan etik. Postkonvensional terbagi menjadi 2 tahap yaitu the social-contract legalistic orientation
dan the universal ethical principle
orientation.
2. Apa
saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral ? (bobot 10)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan moral adalah penggunaan alas an, interaksi dengan sebaya, contoh
tingkah laku moral dan perilaku sosial, dan isu-isu dan dilemma moral.
3. Jelaskan
teori perkembangan kognitif menurut Piaget dan Lev Vygotsky ! (bobot 30)
· Menurut
Piaget cara anak berfikir dan mempelajari dunia di sekitar mereka ternyata
begitu unik. Cara anak mempelajari, mengingat, mendengar, dan mengamati dunia
di sekitar mereka tidaklah pasif. Mereka memiliki rasa ingin tahu mengenai
dunia sekitar dengan secara aktif mencari informasi yang dapat membantu mereka
memahami serta mengerti situasi di sekitar mereka. Sebagai seorang pembelajar
aktif, anak tidak dengan begitu saja mengumpulkan pengetahuan yang mereka
pelajari dan menyimpannya sebagai suatu koleksi yang terisolasi, melainkan anak
secara bertahap mengkonstruk gambaran keseluruhan bagaiman dunia saling
berinteraksi. Piaget menyebutkan bahwa segala sesuatu yang dipelajari oleh
individu dan berhasil dilakukan, diorganisasikan sebagai suatu skema. Kemampuan
anak untuk memodifikasi dan menggabungkan pengetahuan lama dan baru disebut
sebagai adaptasi. Adaptasi terdiri dari 2 kegiatan yaitu asimilasi dan
akomodasi. Kedua proses tersebut harus berjalan terus menerus agar terjadi
ekuilibrium dan pertumbuhan kognitif.
· Menurut
Vygotsky pertumbuhan kognitif seorang anak tidak semata-mata terjadi karena
hubungannya dengan objek, namun terutama dan pertama-tama dalam hubungannya
dengan orang lain. Baik orang dewasa atau teman sebaya yang lebih
berpengetahuan. Vygotsky menganggap lingkungan social dan budaya sangat
berperan dalam meningkatkan perkembangan kognitif seorang anak. Vygotsky juga
mengakui adanya factor-faktor biologis yang memainkan peranan dalam
perkembangan seorang individu. Menurutnya banyak proses berfikir berakar dari
hubungan social yang dilalui oleh anak dengan orang lain. Penggunaan bahasa
nerupakan aspek penting dalam masyarakat, dimana bahasa dan berfikir merupakan
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Saat berfikir dan berbahasa mulai muncul
maka akan timbul kemampuan berbahasa yang oleh Vygotsky disebut sebagai bicara
sendiri (self-talk) atau dikenal juga
sebagai bahasa pribadi (private speech).
4. Bagaimana
usaha guru dalam mendorong perkembangan bahasa anak 4-6 tahun ? (bobot 20)
Usaha yang dapat dilakukan guru
dalam mendorong perkembangan bahasa anak adalah sebagai berikut:
1. Guru
menyadari peran pentingnya dalam mendorong perkembangan bahasa anak yaitu
dengan instruksi dan pembelajaran yang efektif dalam setiap interaksi guru
dengan anak.
2. Guru
menjadi contoh/model penggunaan bahasa yang baik. Bicara dengan jelas, sopan,
dengan pemilihan kata, dan penggunaan tata bahasa yang tepat.
3. Guru
menciptakan lingkungan sekolah yang kaya stimulasi bahasa. Guru juga harus
memahami dan mau menerima kebiasaan anak prasekolah yang senang bicara, senang
bertanya, bahkan sering memotong pembicaraan. Penyediaan saran yang medorong
anak berfikir dan bertanya juga bagian penting untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa anak.
4. Guru
menyadari adanya perbedaan individual yang akan mempengaruhi perkembangan
bahasa anak.
5. Guru
melibatkan orangtua dalam kegiatan peningkatan perkembangan bahasa anak.
Hubungan orangtua dengan guru di sekolah harus sejalan dalam meningkatkan kemampuan anak karena kedua
lingkungan inilah yang paling dekat dengan kehidupan anak.
5. Apa
saja jenis kegiatan seni dalam mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak ? (bobot 10)
Kegiatan seni yang dapat
mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak adalah visual art, musik dan gerakan, dan drama/bermain peran
SOAL III
1. Bagaimana
pemahaman bermain menurut teori psikoanalisis dan teori kognitif ? (bobot 30)
·
Menurut teori psikoanalisis (Sigmund Freud
dan Anna Freud) bermain mempunyai nialai yang sama seperti fantasi atau
lamunan, sebab harapan yang tidak terpenuhi, konflik di dalam diri dapat
terproyeksikan ke luar. Bermain memegang peranan penting pada perkembangan
emosi anak. Melalui bermain anak mampu mengambil peran aktif sebagai pemrakarsa
dan memindahkan perasaan negatifnya ke objek pengganti, serta mengurangi
kecemasan.
·
Menurut teori kognitif berpendapat bahwa
bermain sangat berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Ketika bermain,
anak akan melakukan kegiatan yang sesuai dengan perkembangan kognitif yang
sedang dilaluinya (Piaget). Bermain
merupakan self help tool, keterlibatan
anak dalam kegiatan bermain, dengan sendirinya menghasilkan kemajuan dalam
perkembangan kognitifnya, bermain akan memajukan zone
of proximal development (ZPD) anak, membantu mereka meraih tingkatan yang lebih
tinggi dalam memfungsikan kemampuannya sehingga mencapai tahap yang potensial (Vygotsky). Bermain merupakan adaptive
potentiation, bermain membetikan kesempatan pada anak untuk
menggunakan kemungkinan-kemungkinan yang ada dan lebih sadar akan adanya
berbagai kesempatan serta pilihan sehingga fleksibilitas tetap terpelihara.
Dalam teori barunya adaptive variability mengungkapkan
keanekaragaman bermain mempunyai peranan kunci pada perkembangan manusia (Brian Sutton-Smith). Kegiatan bermain
terutama bermain khayal mempunyai sumbangan yang bermakna terhadap perkembangan
seorang anak (constructive cognitive-affektive of play) baik
pada aspek kognitif maupun emosional, karena keduanya berhubungan. Bermain akan
memberikan kesempatan pada anak untuk mengubah laju stimulasi yang diterimanya,
baik dalam dari luar maupun dari dalam dirinya sebagai hasil aktivitas otak
sehingga anak mengalami emosi yang menyenangkan (Jerome Singer).
2. Jelaskan
tahapan kegiatan bermain menurut Mildred Parten dan Jean Piaget ! (bobot 30)
·
Tahapan kegiatan bermain menurut
Mildren Parten, yaitu sebagai berikut:
a. Unoccupied
play, kegiatan mengamati kejadian disekitarnya yang menarik
perhatian anak.
b. Onlooker
play, kegiatan mengamati anak-anak lain yang sedang bermain.
c. Solitary
play (bermain sendiri), kegiatan dimana anak terlihat sibuk
bermain sendiri tanpa memperhatikan kehadiran anak-anak lain di sekitarnya.
Alat permainan yang digunakan pun tidak sama dengan kelompok anak lain.
d. Bermain
paralel, kegiatan bermain yang dilakukan dua anak atau lebih, menggunakan alat
permainan yang kurang lebih sama, dan melakukan kegiatan yang mirip satu sama
lain.
e. Bermain
asosiatif, kegiatan bermain yang ditandai oleh interaksi yang sudah lebih nyata
bila dibandingkan dengan bermain paralel karena anak yang satu dengan yang lain
terlihat saling meminjamkan mainanya atau memberi komentar terhadap aktivitas
temannya.
f. Bermain
kooperatif, kegiatan bermain yang ditandai oleh adanya kerja sama di antara
anak-anak. Terjadi pembagian tugas, pembagian peran demi tercapainya tujuan bersama.
·
Piaget mengemukakan 4 tahapan kegiatan
bermain yang berlangsung sejalan dengan perkembangan kognitif seseorang, yaitu
sebagai berikut:
a. Tahap
bermain sensorimotor (3-18 bulan), kegiatan bermain yang mengandalkan
refleks-refleks.
b. Tahap
bermain simbolik (18bulan-7 tahun), sering disebut dengan bermain pura-pura,
bermain khayal atau bermain peran. Bermain simbolik adalah kegiatan bermain
yang ditandai oleh kemampuan anak untuk mempresentasikan pengalaman aktual atau
khayalannya melalui penggunaan beberapa objek, gerakan, dan bahas.
c. Tahap
bermain sosial (8-11 tahun), anak-anak mulai tertarik melakukan kegiatan
bermain yang melibatkan dua anak atau lebih dan memberlakukan aturan permainan.
d. Tahap
bermain sosial dan olahraga (11tahun ke atas), kegiatan bermain yang
menggunakan aturan dan melibatkan satu anak atau lebih serta olahraga.
3. Apa
saja yang dapat mempengaruhi perbedaan individu dalam belajar ? (bobot 10)
Faktor yang mempengaruhi perbedaan
individu dalam belajar yaitu faktor internal, yaitu gender, temperamen, minat,
dan gaya belajar.
4. Jelaskan
gaya belajar pada anak ! (bobot 10)
Setiap anak memiliki cara yang lebih
disukai untuk belajar. Menurut Dodge ada 3 gaya belajar yang berbeda pada
anak-anak yaitu:
a. Gaya
auditori, belajar dengan cara mendengar bunyi dan kata-kata.
b. Gaya
visual, kegiatan belajar dengan melihat, menangkap apa yang mereka dengan dan
lihat.
c. Gaya
kinestetik, kegiatan belajar dengan menggunakan gerakan.
5. Jelaskan
anak dengan kebutuhan khusus dengan masalah medis, fisik, kognitif atau emosional
! (bobot 20)
1. Anak dengan kebutuhan khusus medis yaitu
kebutuhan khusus yang disebabkan kondisi fisik dapat terjadi karena ada
gangguan secara medis. Termasuk kondisi akibat gangguan secara medis adalah
sakit parah kronis (chronic illness) dan serious
injury.
2. Anak dengan kebutuhan khusus fisik termasuk
anak dengan masalah fisik, misalnya anak dengan cerebral
palsy, gangguan pada otot (muscular dystrophy),
kelainan jantung bawaan atau kekurangan pada fisik (buta, tuli, daksa),
memiliki kebutuhan dasar yang sama dalam proses pembelajaran.
3. Anak
dengan kebutuhan khusus kognitif adalah anak yang menunjukkan kesulitan yang
signifikan pada salah satu atau lebih proses kognisi tertentu, kesulitan
belajar yang ditampilkan oleh anak bukan merupakan akibat dari keadaan, dan
kesulitan belajar yang dialami anak mempengaruhi prestasi akademik sehingga
dibutuhkan perlakuan lhusus dalam belajar, contoh: ADHD, dyslexia, dysgraphia, dll.
4. Anak
dengan kebutuhan khusus emosi dan perilaku disebabkan oleh faktor biologis, psikologis,
atau lingkungan, interaksi antara ketiga faktor tersebut sangat mempengaruhi
emosi dan perilaku anak, contoh gangguan emosi-perilaku yang biasa terjadi pada
anak-anak yaitu depresi, anxiety disorder, conduct
disorder, dan autism.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar